KEBERHASILAN HKA DI TKMPN BATAM 2025: Ketika Budaya Unggul Menjadi Energi Perubahan dan Prestasi Perusahaan

1. Pembuka — Bab Kedua dari Perjalanan Budaya Unggul HKA

Pada artikel sebelumnya, “Budaya Perusahaan yang Unggul,” saya menegaskan bahwa perusahaan tidak lagi bisa hanya bergantung pada SOP, struktur, atau alat kerja. Di era disrupsi, yang paling menentukan adalah budaya, terutama budaya yang mampu memperbaiki diri secara konsisten melalui inovasi dan continuous improvement.

Artikel kedua ini adalah kelanjutan dari pemikiran tersebut, menyoroti bagaimana PT Hakaaston (HKA) membangun budaya unggul ketika bertransformasi dari perusahaan manufaktur menuju operator operasi dan pemeliharaan (O&M) jalan tol sejak 2023.

Transformasi ini memerlukan perubahan mindset, pola koordinasi, ritme kerja, dan identitas organisasi. Puncak validasinya terlihat ketika HKA meraih tiga penghargaan Platinum pada TKMPN XXIX di Batam, 24–28 November 2025 — sebuah pencapaian nasional yang menandai buah dari budaya unggul yang sedang tumbuh kuat.

Artikel ini mengulas bagaimana budaya tersebut dibangun, bagaimana NGIDE menjadi ekosistem penyatu perbaikan, serta bagaimana kemenangan di TKMPN menjadi refleksi konkret dari budaya unggul yang sedang bersemi.

2. Fondasi Konseptual — CI sebagai Inti Ritme Operasi Jalan Tol

Pada artikel pertama, saya mengulas fondasi teori CI: Deming, Kaizen, Lean, Six Sigma, dan budaya perbaikan harian yang menjadi standar perusahaan kelas dunia. Semua pendekatan itu menekankan satu hal: perbaikan harus bersifat terus-menerus, bukan musiman.

Dalam operasi jalan tol, CI bukan sekadar pilihan. CI adalah kebutuhan operasional karena:

  • operasi berlangsung tanpa henti 24 jam,
  • risiko keselamatan sangat tinggi,
  • keputusan harus cepat dan tepat,
  • koordinasi lintas unit menjadi tulang punggung,
  • dan kualitas layanan langsung memengaruhi publik.

Karakteristik ini menuntut HKA untuk membangun budaya yang tidak hanya mengikuti prosedur, tetapi juga mampu beradaptasi dan memperbaiki diri setiap hari.

3. Transformasi HKA — Dari Dunia Produksi ke Dunia Layanan Publik

Sebagai perusahaan manufaktur, HKA berpengalaman dalam proses produksi, mutu material, kontrol mesin, dan logistik. Namun saat beralih menjadi operator jalan tol, kompleksitasnya berubah total. Lingkungan kerja tidak lagi dapat diprediksi seperti pabrik. Di jalan tol:

  • insiden muncul spontan,
  • cuaca menjadi variabel penting,
  • keselamatan pengguna menjadi prioritas utama,
  • dan respons harus cepat, akurat, dan terkoordinasi.

Pada fase awal transformasi, terlihat banyak karyawan telah melakukan perbaikan kecil di unit masing-masing. Namun perbaikan ini berjalan parsial dan belum terkelola sebagai budaya.

Di sinilah titik balik dimulai.

4. NGIDE — Dari Diskusi Awal 2025 Menjadi Ekosistem Budaya Inovasi

Pada awal 2025, dalam sebuah diskusi sederhana yang melibatkan beberapa perwakilan manajemen dan karyawan, muncul kesadaran bahwa berbagai perbaikan kecil yang tersebar harus disatukan dalam sebuah ekosistem yang lebih modern, kolaboratif, dan inklusif.

Diskusi itu menjadi momentum penting. Dari obrolan kecil itulah gagasan besar muncul — bahwa HKA membutuhkan satu wadah resmi yang:

  • mendorong ide baru,
  • menghubungkan antar-unit,
  • mengeksekusi perbaikan,
  • dan mendokumentasikan hasil secara sistematis.

Nama yang lahir secara natural dan relevan adalah: NGIDE — Ngobrol Inovasi, Dorong Efisiensi.

NGIDE bukan sekadar sebuah acara. NGIDE adalah wujud budaya baru: budaya yang mempersilakan setiap orang untuk berperan dalam perbaikan, budaya yang mendengarkan, budaya yang menghargai ide, dan budaya yang mengubah aspirasi menjadi implementasi.

Sejak ditetapkan sebagai agenda tahunan, NGIDE menjadi ruang belajar, ruang diskusi, dan ruang bertumbuh bagi seluruh unit.

5. TKMPN Batam 2025 — Ketika Budaya Unggul Berbuah Prestasi Nasional

TKMPN XXIX adalah forum paling kredibel dalam mutu dan produktivitas. Lebih dari 2.500 profesional dari berbagai industri berpartisipasi. Panel juri menilai metode, data, dampak, kesinambungan, dan potensi replikasi.

Pada 2025, untuk pertama kalinya HKA mengirim tiga tim hasil kurasi NGIDE. Ketiga tim tampil dengan kekuatan: analisa yang solid, disiplin metodologi PDCA, data valid, dan dampak nyata.

Hasilnya luar biasa — ketiganya meraih Platinum, penghargaan tertinggi.

Pencapaian ini mempertegas bahwa budaya unggul di HKA bukan hanya wacana, tetapi sudah menjadi perilaku nyata di lapangan.

6. Studi Kasus 1 — CNG: Efisiensi Energi dan Penurunan Emisi

AMP adalah salah satu titik paling boros energi. Selama bertahun-tahun, Solar Industri B30 menjadi bahan bakar utama, tetapi biayanya tinggi dan emisinya besar. Melalui inovasi NGIDE, tim menemukan bahwa Compressed Natural Gas (CNG) dapat menjadi solusi efisien dan ramah lingkungan.

Tabel 1 — Dampak Implementasi CNG
ParameterSebelumSesudahPenjelasan
Biaya energiTinggiTurun signifikanLebih dari Rp 2,18 miliar dapat dihemat setiap tahun karena efisiensi pembakaran CNG.
Emisi karbonTinggiTurun 11%CNG menghasilkan pembakaran lebih bersih sehingga menekan jejak karbon secara konsisten.
Stabilitas produksiTidak stabilStabilCNG memberikan suhu pembakaran lebih merata sehingga meningkatkan kualitas hotmix dan menurunkan downtime.

Tabel ini menguatkan bahwa inovasi energi adalah langkah strategis yang menggabungkan efisiensi dan keberlanjutan.

7. Studi Kasus 2 — TROMS: Digitalisasi Operasi Jalan Tol

Sebelum TROMS, pelaporan insiden dilakukan manual, data tersebar, dan proses evaluasi memakan waktu. TROMS mengintegrasikan seluruh alur operasional dalam satu platform digital real-time.

tim TROM HKA
Tabel 2 — Dampak TROMS terhadap Operasi Jalan Tol
AspekSebelumSesudahPenjelasan
Pelaporan insidenManualReal-timeInsiden tercatat langsung dari lapangan ke OCC sehingga waktu tanggap lebih cepat.
Konsumsi BBMTidak terpantauTerdigitalisasiSistem memberi data akurat untuk mencegah pemborosan dan mengoptimalkan rute patroli.
Penggunaan kertasTinggiTurun drastisDigitalisasi menghilangkan ketergantungan pada dokumen fisik dan meningkatkan transparansi.

Digitalisasi melalui TROMS membuktikan bahwa operasi modern membutuhkan data, bukan sekadar SOP.

8. Studi Kasus 3 — UPTOLUTION: Circular Economy Berbasis Komunitas

Ruas BTB menghasilkan volume sampah besar setiap hari. Melalui inovasi UPTOLUTION, sampah tidak lagi dipandang sebagai beban, tetapi sumber nilai. Sampah dipilah, diolah, dan dikonversi menjadi ecobrick serta kerajinan yang bermanfaat.

Tabel 3 — Dampak Program UPTOLUTION
DimensiDampakPenjelasan
Pengurangan sampah±40 ton/bulanSistem pemilahan dan pengumpulan terstruktur membuat sampah berkurang signifikan.
Pemberdayaan KWTPendapatan meningkatSampah plastik menjadi sumber pendapatan untuk membeli bibit tanaman dan mendukung pangan lokal.
Produk ekologisEcobrickLimbah plastik menjadi produk ramah lingkungan bernilai ekonomi.

Program ini menunjukkan bahwa inovasi dapat menyelesaikan masalah operasional sekaligus memberikan dampak sosial.

9. Kepemimpinan Kolektif — Pondasi Budaya Unggul yang Dibangun Bersama

Keberhasilan budaya inovasi HKA bukan hasil satu orang. Ia adalah buah dari kepemimpinan kolektif. Para leader — mulai dari level operasional hingga strategis — menciptakan ekosistem yang kondusif: ruang aman untuk berinovasi, ruang diskusi lintas unit, ruang pembelajaran, dan ruang evaluasi.

Mereka menggerakkan ide, memfasilitasi implementasi, memberikan umpan balik, dan memastikan bahwa setiap perbaikan memiliki ruang untuk berkembang. Mereka menjadikan NGIDE bukan hanya acara tahunan, tetapi fondasi budaya harian.

Dengan kepemimpinan kolektif inilah budaya unggul tumbuh. Budaya inovasi tidak dibangun oleh slogan, tetapi oleh perilaku nyata yang dilakukan bersama setiap hari.

10. Analisis Strategis — HKA Bergerak Menjadi Organisasi yang Inovatif

Perubahan budaya terlihat jelas ketika dibandingkan kondisi sebelum dan sesudah NGIDE, QCC, SS, dan inovasi digital berjalan.

Tabel 4 — Transformasi Budaya dan Operasi HKA
DimensiSebelumSesudahPenjelasan
Budaya kerjaSiloKolaboratifNGIDE mendorong kerja lintas unit, memperkuat kolaborasi dan komunikasi.
EnergiSolar B30CNGEfisiensi energi meningkat, dampak lingkungan berkurang.
OperasiManualDigitalTROMS mengubah operasi menjadi berbasis data dan respons cepat.
PerbaikanTidak terstrukturSistematisQCC dan SS membuat perbaikan terdokumentasi dan dapat direplikasi.

Perubahan ini menandai pergeseran dari perusahaan yang menjalankan SOP menjadi perusahaan yang menjalankan budaya unggul.

11. Penutup — Budaya Unggul Adalah Keberanian Kolektif untuk Terus Memperbaiki

Perjalanan HKA membuktikan bahwa budaya unggul bukan lahir dari satu proyek besar, tetapi dari ribuan langkah kecil yang dilakukan bersama. Dari keberanian bertanya, keberanian memperbaiki proses, keberanian bereksperimen, dan keberanian berkolaborasi tanpa henti.

Budaya unggul tumbuh ketika seluruh unit kerja mengambil bagian dalam inovasi. Budaya unggul menguat ketika ide diberi ruang untuk diwujudkan. Budaya unggul berbuah prestasi ketika organisasi bergerak sebagai satu kesatuan.

Prestasi Platinum di TKMPN hanyalah salah satu hasilnya — hasil dari komitmen bersama seluruh insan HKA untuk terus memperbaiki diri, memperbaiki proses, dan memperbaiki lingkungan kerjanya.

“Budaya unggul tidak dibangun dalam satu malam, tetapi dirangkai lewat keberanian seluruh karyawan untuk mencoba, memperbaiki, dan berkolaborasi tanpa henti.”

— Martin Nababan

REFERENSI

  1. Deming, W. Edwards. Out of the Crisis. MIT Press, 1986.
  2. Imai, Masaaki. Kaizen: The Key to Japan’s Competitive Success. McGraw-Hill, 1986.
  3. Liker, Jeffrey K. The Toyota Way. McGraw-Hill, 2004.
  4. Hammer, Michael & Champy, James. Reengineering the Corporation. HarperBusiness, 2009.
  5. MIT Sloan Management Review. “Continuous Improvement in the Digital Era.” MIT Press, 2023.
  6. Harvard Business Review. “Culture of Innovation.” Harvard Business Publishing, 2022.
  7. Indonesia Investment Authority. Sustainability Report. INA Publishing, 2024.
  8. OECD. Asia-Pacific Innovation Index. OECD Publishing, 2023.
  9. McKinsey Global Institute. Operational Excellence 2024. McKinsey & Company, 2024.
  10. Singapore Airlines. Service Excellence Index. SIA Corporate, 2020.
  11. PT Hakaaston. Program NGIDE, QCC–SS, Dokumentasi TKMPN 2023–2025. PT Hakaaston, 2025.
  12. SWA Magazine. “ESG dan Inovasi di Industri Infrastruktur Indonesia.” SWA Media Group, 2023.
  13. Bisnis Indonesia. “Digitalisasi BUJT dan Masa Depan Jalan Tol.” Bisnis Indonesia Group, 2024.
  14. Sinarlampung.co. “HKA Raih Platinum TKMPN 2025.” Sinarlampung Media, 2025.
  15. Nababan, Martin. “Budaya Perusahaan yang Unggul.” martinnababan.com, 2025.
Share your love
Martin Nababan
Martin Nababan

My passion is to solve problems and develop organizations to reach their maximum potential. Decades involved in many industries has given me experiences on leadership, collaboration and communication. I’m well versed in transformation on following fields ; business models, human resources, management systems, digitalize business process, and corporate culture

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *